Penegakan hukum adalah Cara/langkah yang ditempuh untuk menyelesaikan masalah hukum yang bertujuan adil dalam menentukan perkara hukum . Di Indonesia banyak sekali kasus – kasus hukum yang yang bermunculan dan semua itu belum dapat terselesaikan dengan baik kendati itu semua terjadi karena berbagai macam faktor.
Disorientasi Penegakan Hukum
Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum oleh Presiden SBY merupakan langkah berani dan sekaligus menyiratkan pengakuan keberadaan organisasi mafia hukum dalam praktik sistem peradilan pidana selama 65 tahun kemerdekaan Indonesia.
Mafia hukum di Indonesia identik dengan the web of the underworld government yang memiliki kekuatan destruktif terhadap ketahanan negara dan kewibawaan pemerintah, termasuk lembaga penegak hukumnya. Pertaruhan nasionalisme dan keteguhan dalam pemberantasan mafia hukum sedang dalam ujian di mata masyarakat dalam negeri dan luar negeri. Namun, pembentukan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum bukanlah solusi yang tepat untuk mencegah dan mengatasi keberadaan mafia hukum.Yang tepat seharusnya memperkuat keberadaan KPK serta koordinasi dan sinkronisasi antara KPK,Polri,dan Kejaksaan.
Status hukum Satgas dan lembaga penegak hukum yang ada tidak sepadan sehingga tampak keberadaan satgas berada “di luar” sistem peradilan pidana. Misi Presiden untuk memberantas mafia sulit dapat dijalankan dengan status hukum Satgas seperti itu. Selain itu, Instruksi Presiden tentang target pencapaian dan indikator keberhasilan pemberantasan korupsi oleh Polri dan kejaksaan kurang tepat. Karena target pencapaian dan indikator keberhasilan tersebut sejatinya merupakan salah satu indikator penyediaan anggaran operasional kepolisian dan kejaksaan. Namun, dalam praktik, parameter (tolok ukur) keberhasilan tersebut dijadikan alasan Polri dan kejaksaan untuk tujuan pencapaian kuantitas daripada pencapaian kualitas penanganan perkara korupsi.Tujuan pencapaian terakhir conditio sine qua non dari tujuan pencapaian kuantitas .
Arah Tujuan dan misi penegakan hukum
Saat ini, arah, tujuan dan misi penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi tidak jelas lagi. Hanya pertimbangan dua tujuan yang tidak seimbang juga karena pengembalian kerugian (keuangan) negara tidak berhasil secara signifikan dibandingkan dengan anggaran APBN yang telah dikeluarkan untuk ketiga lembaga penegak hukum tersebut. Di sisi lain,tujuan penghukuman untuk menjerakan pelaku juga tidak maksimal dicapai karena selain diskresi perlakuan yang diperbolehkan Undang-Undang Pemasyarakatan, juga diskresi menurut KUHAP sejak penyidikan sampai penuntutan. Ini berekses diskriminatif terutama bagi pelaku yang tidak memiliki kekuatan politik dan kekuatan uang.
Contoh, pemberian remisi dan bebas bersyarat; SP 3 dan SKPP. Perbedaan perlakuan tersebut telah berdampak negatif terhadap masalah perlindungan hukum dan kepastian hukum baik untuk kepentingan negara maupun untuk kepentingan mereka yang disebut “koruptor”. Wacana kebencian terhadap koruptor akhir-akhir ini telah menyimpang jauh dari norma-norma internasional yang diakui dalam pemberantasan korupsi seperti Konvensi PBB Anti-Korupsi Tahun 2003 karena konvensi tersebut tidak menghubungkan pemberantasan korupsi dengan agama.Wacana tidak menyalatkan jenazah koruptor merupakan contoh daripada hal tersebut dan tidak pernah muncul di negara-negara Islam sekalipun.
Kekeliruan pandangan mengenai kepantasan hukuman mati bagi koruptor terletak bukan hanya karena hak hidup manusia adalah milik Allah SWT,melainkan bagaimana hak hidup seseorang dicabut di dalam praktik penegakan hukum yang kini terjadi secara koruptif. Dalam kondisi ini,perlu diingat pendapat para ahli hukum pidana negara maju, ”Lebih baik melepaskan 100 orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah.”Kebenaran materiil dalam praktik koruptif penegakan hukum sangat tergantung dari pemilik kekuasaan belaka, bukan pada prinsip-prinsip hukum yang berlaku dan berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab.
DISORIENTASI
Saat ini praktik penegakan hukum sedang mengalami disorientasi kinerja dari amanah yang diperintahkan di dalam UUD 1945 dan perubahannya. Disorientasi pertama, polisi, jaksa dan hakim saat ini tampak kehilangan jati diri karena keberadaan lembaga pengawas eksternal seperti Komisi Yudisial, Komisi Kejaksaan dan Komisi Kepolisian. Selain belum efektif juga tampak ada keinginan kuat untuk memasuki terlalu jauh pekerjaan lembaga penegak hukum tersebut yang bertentangan dengan UU.
Kekuatan kritik sosial dan pers bebas sering menimbulkan kegamangan penegak hukum dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya secara benar menurut UU yang berlaku. Disorientasi kedua, tidak jelas lagi batas-batas sistem pengendalian internal dan eksternal dalam penegakan hukum. Yang terjadi “kontrol internal” dilakukan oleh masyarakat sipil, seharusnya oleh lembaga pengawas internal (irjen dll); dan “kontrol eksternal” dilakukan oleh “orang dalam” lembaga penegak hukum itu sendiri.Di sini tidak jelas lagi siapa mengawasi siapa.
Lebih tidak jelas lagi kepada siapa semua fungsi kontrol tersebut harus dipertanggungjawabkan, kepada DPR RI sebagai lembaga pengawas kinerja pemerintah (eksekutif) atau kepada rakyat Indonesia, atau masyarakat sipil di mana saja dan kapan saja dikehendaki rakyat Indonesia itu atau hanya kepada seorang presiden saja. Disorientasi ketiga,kepakaran yang “dimonopoli” oleh kalangan akademisi dalam menyikapi masalah penegakan hukum.Yang terjadi saat ini telah tumbuh berkembang, tidak jelas lagi bedanya antara seorang “pekerja intelek” dan seorang “intelektual”.
Satu-satunya kekuasaan yang sah menjatuhkan hukuman adalah pengadilan. Menjalani hukuman dalam penjara adalah wahana penebusan dosa. Seketika yang bersangkutan selesai menjalani hukumannya, seharusnya dosa-dosanya terampuni .Tidak ada hak negara atau siapa pun untuk “memperpanjang” penderitaan seseorang melebihi batas hukuman yang telah dijatuhkan oleh putusan pengadilan.
Kezaliman dalam penegakan hukum harus segera dihentikan oleh siapa pun terhadap siapa pun di negeri tercinta ini jika berniat menjadi bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa,memelihara dan mempertahankan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab .
Penderitaan adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang menyebabkan seseorang merasakan tertekan dalam dirinya . Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwayang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, maka akan timbul penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia . Banyak hal yang menyebabkan manusia menjadikan seseorangmerasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan .
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. terjadinya konflik sosial budaya
3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Phobia
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita semakin lebih parah. Menurut saya phobia adalah ketakuan yang endalam oleh seseorang yang dikarenakan kejadian yang pernah membuat seseorang mengalami trauma yang mendalam .
Macam – macam phobia beserta penjelasannya :
Takut Angin - Ancraophobia,
Takut Angka - Arithmophobia,
Takut Angka 13 – Triskaidekaphobia,
Takut Angka 8 - Octophobia,
Takut Anjing - Cynophobia,
Takut Anus - Rectophobia,
Takut Api - Pyrophobia,
Takut Awan - Nephophobia,
Takut Ayam - Alektorophobia,
Takut Bahan Kimia – Chemophobia,
Takut Bangunan Tinggi - Batophobia,
Takut Banjir - Antlophobia,
Takut Batu Nisan - Placophobia,
Takut Bau Badan - Bromidrosiphobia,
Takut Bau Bauan - Olfactophobia,
Takut Bau Busuk - Autodysomophobia,
Takut Bawa Mobil – Amaxophobia,
Takut Bawang Putih - Alliumphobia,
Takut Bayangan - Sciaphobia,,
Takut Benang - Linonophobia,
Takut Benda di Sebelah Kanan - Dextrophobia,
Takut Benda di Sebelah Kiri - Levophobia,
Takut Berantakan - Ataxophobia,
Takut Berbicara - Laliophobia,
Takut Bercinta - Malaxophobia,
Takut Bercinta - Sarmassophobia,
Takut Berdosa - Hamartophobia,
Takut Berfikir - Phronemophobia,
Takut Berita Baik - Euphobia,
Takut Berjalan - Stasibasiphobia,
Takut Berjanji - Enissophobia,
Takut Berkotbah - Homilophobia,
Takut Berlarut - Apeirophobia,
Takut Bertanggung Jawab - Hypegiaphobia,
Takut Binatang - Zoophobia.
Takut Binatang Liar - Agrizoophobia,
Takut Binatang Melata - Herpetophobia,
Takut Bintang - Astrophobia,
Takut Bintang - Siderophobia,
Takut Bintang Berekor - Cometophobia,
Takut Bom Atom - Atomosophobia,
Takut Bosan - Xerophobia,
Takut Botak - Phalacrophobia,
Takut Buku - Bibliophobia,
Takut Bulan – Selenophobia,
Takut Bulu Ayam - Pteronophobia,
Takut Bunga – Anthophobia,
Takut Bunga Es - Pagophobia,
Takut Bungkuk - Kyphophobia,
Takut Burung - Ornithophobia,
Takut Buta - Scotomaphobia,
Takut Cabut Gigi - Odontophobia,
Takut Cacing - Helminthophobia,
Takut Cahaya - Photophobia,
Takut Cemburu = Zelophobia,
Takut Cermin - Catoptrophobia,
Takut Cina - Sinophobia,
Takut Corak Baru – Cainophobia
Takut Daerah Perbatasan - Claustrophobia,
Takut Daging - Carnophobia,
Takut Dagu - Geniophobia,
Takut Danau - Limnophobia,
Takut Darah - Hemaphobia,
Takut Debu - Amathophobia,
Takut Debu - Koniophobia,
Takut Demam - Febriphobia,
Takut Demam - Fibriophobia,
Takut Demo - Daemonophobia,
Takut dengan Seks - Erotophobia,
Takut Dewa - Zeusophobia,
Takut Di dalam Rumah - Oikophobia,
Takut di Ejek - Katagelophobia,
Takut di Hipnotis - Hynophobia,
Takut Di pandang - Opthalmophobia,
Takut Diabaikan - Athazagoraphobia,
Takut Dibatasi – Merinthophobia,
Takut Dibenci - Melophobia,
Takut Dicekik - Pnigophobia,
Takut Dicuri - Cleptophobia,
Takut Dihukum - Mastigophobia,
Takut Dihukum Berat - Rhabdophobia,
Takut Diluar Ruangan - Spacephobia,
Takut Dingin - Cheimaphobia,
Takut Dingin - Psychrophobia,
Takut Dinilai Negatif - Socialphobia,
Takut Diracun - Toxicophobia,
Takut Dirampok - Harpaxophobia,
Takut Disentuh - Aphenphosmphobia,
Takut Disuntik - Trypanophobia,
Takut Ditatap - Scopophobia,
Takut Ditertawakan - Catagelophobia,
Takut Ditinggal Sendiri - Eremophobia,
Takut Dokter Gigi - Dentophobia,
Takut Duduk - Cathisophobia,
Takut Emas - Aurophobia,
Takut Es Batu - Cryophobia,
Takut Fenomena Kosmis - Kosmikophobia,
Takut Filosofi - Philosophobia,
Takut Gagal - Atychiphobia,
Takut Gagap - Psellismophobia,
Takut Gatal - Acarophobia,
Takut Gatal - Pellagrophobia,
Takut Gedung Pertunjukan - Theatrophobia,
Takut Gelap - Achluophobia,
Takut Gelap - Lygophobia,
Takut Gelas - Hyelophobia,
Takut Gelombang - Kymophobia,
Takut Gembira - Cherophobia,
Takut Gerakan - Kinetophobia,
Takut Gereja - Ecclesiophobia,
Takut Getaran - Tremophobia,
Takut Gravitasi - Barophobia,
Takut Guntur - Ceraunophobia,
Takut Halloween - Samhainophobia,
Takut Hamil - Tocophobia,
Takut Hantu - Bogyphobia,
Takut Hujan - Ombrophobia,
Takut Hukuman - Poinephobia,
Takut Hutan - Hylophobia,
Takut Hutan - Xylophobia,
Takut Hutan di Malam Hari - Nyctophobia,
Takut Ibu Tiri - Novercaphobia,
Takut Ide - Ideophobia,
Takut Ide Baru - Cenophobia,
Takut Ikan - Ichthyophobia,
Takut Jadi Gila - Lysssophobia,
Takut Jamur =Mycophobia,
Takut Jarum =Aichmophobia,
Takut Jatuh – Basiphobia
Takut Jatuh Cinta - Philophobia,
Takut Jelek - Cacophobia,
Takut Jembatan Penyeberangan - Gephydrophobia,
Takut Kabut - Homichlophobia,
Takut Kacang - Arachibutyrophobia,
Takut Kaget - Hormephobia,
Takut Kain Lap - Vestiphobia,
Takut Kain Satin - Satanophobia,
Takut Kalah - Kakorrhaphiophobia,
Takut Kanker – Carcinophobia,
Takut Kanker - Cancerophobia,
Takut Kata Kata - Logophobia,
Takut Katak - Ranidaphobia,
Takut Kaya - Plutophobia,
Takut Ke Sekolah - Didaskaleinophobia,
Takut Kecelakaan - Dystychiphobia,
Takut Kedalaman - Bathophobia,
Takut Kedokter - Iatrophobia,
Takut Kegelapan - Myctophobia,
Takut Kegelapan - Scotophobia,
Takut Kejatuhan Benda - Atephobia,
Takut Kekacauan - Demophobia,
Takut Kelahiran - Parturiphobia,
Takut Kelainan Bentuk - Dysmorphophobia,
Takut Keramaian - Agoraphobia,
Takut Kereta Api - Diderodromophobia,
Takut Keriput - Rhytiphobia,
Takut Kerja Berlebihan – Ponophobia,
Takut Kertas – Papyrophobia,
Takut Kesakitan - Agliophobia,
Takut Ketinggian - Altophobia,,
Takut Ketinggian- Hypsiphobia,
Takut Ketularan - Tapinophobia,
Takut Keturunan - Patroiophobia,
Takut Kezaliman - Tyrannophobia,
Takut Kilat - Brontophobia,
Takut Kodok - Bufonophobia,
Takut Komputer - Logizomechanophobia,
Takut Kotor - Automysophobia,
Takut Kotoran - Myxophobia,
Takut Kriminal - Peccatophobia,
Takut Kristal - Crystallophobia,
Takut Kuburan - Coimetrophobia,
Takut Kucing – Ailurophobi,
Takut Kuda - Hippophobia,
Takut Laba Laba - Arachnophobia,
Takut Laki Laki - Androphobia,
Takut Lampu Sorot - Selaphobia,
Takut Laut - Thalassophobia,
Takut Lawan Jenis - Sexophobia,
Takut Lebah - Apiphobia,
Takut Lelah - Kopophobia,
Takut Lembab - Hygrophobia,
Takut Lengket di Langit Mulut - Arachibutyrophobia,
Takut Listrik - Enochlophobia,
Takut Logam - Metallophobia,
Takut Lompat - Catapedaphobia,
Takut Luka - Traumatophobia,
Takut Lumpuh - Poliosophobia,
Takut Lumpur - Blennophobia,
Takut Lutut – Genuphobia,
Takut Mabuk Udara - Aeronausiphobia,
Takut Makan - Phagophobia,
Takut Makan - Sitiophobia,
Takut Makanan – Cibophobia,
Takut Makanan - Sitophobia,
Takut Mal Praktek - Ergasiophobia,
Takut Malam - Noctiphobia,
Takut Maling - Scelerophobia,
Takut Mandi – Ablutophobia,
Takut Marah - Angrophobia,
Takut Masak - Mageirocophobia,
Takut Mata Kabur - Diplophobia,
Takut Mata Mata - Ommatophobia,
Takut Matahari - Heliophobia,
Takut Matahari – Phengophobia,
Takut Mati - Thantophobia,
Takut Melahirkan - Lockiophobia,
Takut Melahirkan - Maieusiophobia,
Takut Melarat – Peniaphobia
Takut Melihat Massa - Ochlophobia,
Takut Membelakangi - Dishabiliophobia,
Takut Membuat Keputusan - Decidophobia,
Takut Membuat Perubahan - Tropophobia,
Takut Membuka Satu Mata - Optophobia,
Takut Membusuk - Seplophobia,
Takut Menari – Chorophobia,
Takut Mencium - Philemaphobia,
Takut Mendengar Kata Tertentu - Onomatophobia,
Takut Menderita - Panthophobia,
Takut Menganggur - Domatophobia,
Takut Mengingat - Mnemophobia,
Takut Menikah - Gamophobia,
Takut Menjadi Sakit - Nosemaphobia,
Takut Menua - Gerascophobia,
Takut Menulis di Papan - Scriptophobia,
Takut Menunggu Lama - Macrophobia,
Takut Menyeberang - Agyrophobia,
Takut Menyeberang Jalan - Dromophobia,
Takut Merasa Nyaman - Hedonophobia,
Takut Mertua - Pentheraphobia,
Takut Mertua - Soceraphobia,
Takut Mesin - Mechanophobia,
Takut Mimpi - Oneirophobia,
Takut Minum Obat - Pharmacophobia,
Takut Minuman - Dipsophobia,
Takut Mitos - Mythophobia,
Takut Mobil - Motorphobia,
Takut Monster =Teratophobia,
Takut Muntahan - Emetophobia,
Takut Naik Mobil - Ochophobia,
Takut Naik Pesawat - Aerophobia,
Takut Ngaca - Eisoptrophobia,
Takut Ngebut - Tachophobia,
Takut Ngengat - Mottophobia,
Takut Noda - Rupophobia,
Takut Nomer - Numerophobia,
Takut Ombak - Cymophobia,
Takut Operasi - Tomophobia,
Takut Orang Asing - Xenophobia,
Takut Orang Asing - Xenophobia,
Takut Orang Botak - Peladophobia,
Takut Orang Buntung – Apotemnophobia,
Takut Orang Suci – Hagiophobia,
Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia,
Takut Panas – Thermophobia,
Takut Parasit – Parasitophobia,
Takut Paus – Papaphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia,
Takut Peluru – Ballistophobia,
Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia,
Takut Pemerkosa – Virginitiphobia,
Takut Pendapat – Allodoxaphobia,
Takut Pendeta – Hierophobia,
Takut Pengemis – Hobophobia,
Takut Pengetahuan – Epistemphobia,
Takut Pengetahuan – Gnosiophobia,
Takut Penis – Phallophobia,
Takut Penis Berdiri – Medorthophobia,
Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia,
Takut Penyakit – Pathophobia,
Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia,
Takut Peralatan Listrik – Electrophobia,
Takut Perancis – Francophobia,
Takut Perjalanan – Hodophobia,
Takut Perkara Hukum – Liticaphobia,
Takut Perubahan – Metathesiophobia,
Takut Petir – Astrapophobia,
Takut Pikiran – Psychophobia,
Takut Pin – Balenephobia,
Takut Pin – Enetophobia,
Takut Pingsan – Ashenophobia,
Takut Pohon – Dendrophobia,
Takut Politikus – Politicophobia,
Takut Pria – Hominophobia,
Takut Puisi – Mertophobia,
Takut Pusaran Air – Dinophobia,
Takut Rabies – Hydrophobophobia,
Takut Rabies – Kynophobia,
Takut Racun – Iophobia,
Takut Racun – Toxiphobia
Takut Rambut – Chaetophobia,
Takut Rambut – Trichopathophobia,
Takut Rasa – Geumaphobia,
Takut Rayap – Isopterophobia,
Takut Reptil – Batrachophobia,
Takut Reptil – Herpetophobia,
Takut Ruang Kosong – Cenophobia,
Takut Ruangan – Koinoniphobia,
Takut Ruangan Kosong – Kenophobia,
Takut Rumah – Ecophobia,
Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia,
Takut Rusia – Russophobia,
Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia,
Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia,
Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia,
Takut Sakit Jantung – Cardiophobia,
Takut Sakit Jiwa – Dementophobia,
Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia,
Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia,
Takut Sakit Kolera – Cholerophobia,
Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia,
Takut Sakit Kusta – Leprophobia,
Takut Sakit Otak – Meningitiophobia,
Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia,
Takut Sakit Syphillis – Luiphobia,
Takut Salib – Staurophobia,
Takut Salju – Chionophobia,
Takut Sama Gadis – Parthenophobia,
Takut Sapi Jantan – Taurophobia,
Takut Saudara – Syngenesophobia,
Takut Sayuran – Lachanophobia,
Takut Segala Sesuatu – Polyphobia,
Takut Segalanya – Panophobia,
Takut Sekitar Rumah – Eicophobia,
Takut Sekitar Rumah – Oikophobia,
Takut Sekolah – Scoionophobia,
Takut Seks – Genophobia,
Takut Semangat – Pneumatiphobia,
Takut Semut – Myrmecophobia,
Takut Sendiri – Isolophobia,
Takut Sendirian – Autophobia,
Takut Sendirian – Monophobia,
Takut Senjata Api – Hoplophobia,
Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia,
Takut Sepeda – Cyclophobia,
Takut Serangga – Epistaxiophobia,
Takut Serangga – Insectophobia,
Takut Seruling – Aulophobia,
Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia,
Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia,
Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia,
Takut Silau – Photoaugliaphobia,
Takut Simbol – Symbolophobia,
Takut Simetris – Symmetrophobia,
Takut Sinar X – Radiophobia,
Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia,
Takut Skabies – Scabiophobia,
Takut Suara – Acousticophobia,
Takut Suara Keras – Ligyrophobia,
Takut Suara Telpon – Phonophobia,
Takut Subuh – Eosophobia,
Takut Sungai – Potamophobia,
Takut Surga – Ouranophobia,
Takut Surga – Uranophobia,
Takut Susah Be’ol – Coprastasophobia,
Takut Tabuhan – Spheksophobia,
Takut Takut Anak Anak – Pedophobia,
Takut Tali – Cnidophobia,
Takut Tambah Berat – Obesophobia,
Takut Tambah Berat – Pocrescophobia,
Takut Tanaman – Batonophobia,
Takut Tangga – Climacophobia,
Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia,
Takut Tantangan – Heresyphobia,
Takut Tawon – Melissophobia,
Takut TBC – Phthisiophobia,
Takut TBC – Tuberculophobia,
Takut Tebing – Cremnophobia,
Takut Teknologi – Technophobia,
Takut Tekstur Tertentu – Textophobia,
Takut Telanjang – Gymnophobia,
Takut Telanjang – Nudophobia,
Takut Telpon – Telephophobia,
Takut Tempat Sempit – Stenophobia,
Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia,
Takut Tempat Tertentu – Topophobia,
Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia,
Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia,
Takut Terbahak – Geliophobia,
Takut Terbang – Pteromerhanophobia,
Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia,
Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia,
Takut Terkunci – Cleisiophobia,
Takut Tidak Sempurna – Atelophobia,
Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia,
Takut Tidur – Clinophobia,
Takut Tidur – Somniphobia,
Takut Tikus – Murophobia,
Takut Tikus – Suriphobia,
Takut Tikus Besar – Zemmiphobia,
Takut Tornado – Lilapsophobia,
Takut Tuhan – Theophobia,
Takut Tulisan Tangan – Graphophobia,
Takut Tuma – Verminophobia,
Takut Uang – Chrematophobia,
Takut Ujian – Tertaphobia,
Takut Ular – Ophidiophobia,
Takut Ular – Snakephobia,
Takut Upacara Seremonial – Teleophobia,
Takut Vaksinasi – Vaccinophobia,
Takut Vertigo – Illyngophobia,
Takut Waktu – Chronophobia,
Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia,
Takut Wanita – Gynephobia,
Takut Wanita Cantik – Caligynephobia,
Takut Wanita Cantik – Venustraphobia,
Takut Wanita Sihir – Vitricophobia,
Takut Warga – Anthropophobia,
Takut Warna – Chromatophobia,
Takut Warna Hitam – Melanophobia,
Takut Warna Kuning – Xanthophobia,
Takut Warna Putih – Leukophobia,
Takut Warna Ungu – Porphyrophobia,
Takut Wayang – Pupaphobia.
Takut akan warna atau kata kuning - Xantophobia.
Takut terhadap api - Pyrophobia
Takut terhadap warna ungu - Porphyrophobia.
Takut terhadap boneka. Yang dimaksud boneka di sini adalah boneka yang berbentuk seperti manusia -Pediophobia.
Takut terhadap hari Jum'at yang jatuh pada tanggal 13 (Friday the Thirteen) - Paraskavedekatriaphobia.
Takut angka 8 -Octophobia.
Takut terhadap malam hari - Noctiphobia.
Takut terhadap tikus - Muriphobia.
Takut pada warna hitam - Melanophobia.
Takut pada semua benda yang ada di sebelah kirinya, bahkan meskipun itu hanyalah tembok - Levophobia.
Takut pada sayuran - Lachanophobia.
Takut pada kamar atau ruang tertutup - Koinoniphobia.
Takut pada ikan - Ichtyanophobia.
Takut pada kucing - Felinophobia.
Takut pada serangga - Entomophobia.
Takut pada listrik - Electrophobia.
Takut pergi ke dokter gigi - Dentophobia
Takut pada setan atau hantu - Daemonophobia
Takut pada badut dan segala sesuatu yang berbau humor - Caulrophobia
Takut pada kuburan – Coimetrophobia
Takut terhadap tangga atau bidang miring yang lainnya - Bathmophobia
Takut menjadi kotor - Automysophobia
Takut pada laba-laba – Arachnephobia
Takut akan ketinggian - Acrophobia
Takut terhadap suara yang bising - Acousticophobia
Takut akan rasa sakit - Agliophobia.
Takut akan benda runcing - Aichmophobia.
Takut dengan ayam - Alektrophobia.
Takut dengan air. air yang dimaksud adalah air dengan jumlah yang relatif banyak - Hidronophobia.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penderita phobia, antara lain dengan melakukan terapi. Salah satu yang terapi yang populer yaitu dengan melakukan terapi hipnotis terhadap orang yang menderita phobia dengan memberikan sugesti – sugesti positif ketika di hipnotis .
Cinta adalah perasaan saling menyangi/mengasihi satu sama lain yang dapat menyebabkan seseorang mampu melakukan apapun demi cintainya terhadap orang yang dicintainya . cinta merupakan perkataan yang mengandung makna perasaan yang rumit diungkapkan dengan kata – kata. Hal ini di alami oleh semua makhluk hidup yaitu pria dan wanita. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
Perasaan saling mencintai antara dua insan yang berbeda yang saling sayang dan mengasihi satu sama lain .
Contoh lagu yang menggambarkannya :
The Red Jumpsuit Apparatus - Your Guardian Angel
When I see your smile
tears roll down my face.
I can't replace.
And now that I'm strong I have figured out
how this world turns cold and it breaks through my soul,
and I know I'll find deep inside me, I can be the one.
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all,
even if saving you sends me to heaven.
It's ok...
It's ok...
It's ok...
Seasons are changing and waves are crashing
and stars are falling all for us
days grow longer and nights grow shorter
I can show you I'll be the one.
I will never let you fall
I'll stand up with you forever.
I'll be there for you through it all,
even if saving you sends me to heaven.
Cause you're my
you're my, my,
my true love,
my whole heart,
please don't throw that away.
Cause I'm here, for you
please don't walk away and
please tell me you'll stay, stay..
Use me as you will
pull my strings just for a thrill
and I know I'll be okay
though my skies are turning gray.
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
even if saving you sends me to heaven.
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
even if saving you sends me to heaven.
Makna lagu ini menceritakan tentang seorang pria yang sangat setia terhadap wanita yang dicintainya . Walaupun hari berganti terus menerus tetap rasa cintainya hanya untuk wanita tersebut yang tak tergantikan dengan wanita lain . Ia rela berkorban apapapun demi wanita tersebut walupun sang pria tersebut harus mengorbankan perasaannya sendiri demi melihat wanita yang dicintainya itu tersenyum .
Cinta terhadap tuhan/agape
Rasa cinta yang dimiliki setiap umat manusia untuk mencintai tuhannya guna lebih memperdekat hubungan manusia dengan tuhannya dengan tujuan mempertebal iman dan taqwa terhadap tuhan YME .
Contoh lagu yang menggambarkannya :
Avenged Sevenfold - Dear God
A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love, purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that I was there
Back where I'd love to be, oh yeah
Dear God, the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around, when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her and now I wish I'd stayed
Cause I'm lonely and I'm tired, I'm missing you again oh no
Once again
There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
And all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah
Dear God, the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around, when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her and now I wish I'd stayed
Cause I'm lonely and I'm tired, I'm missing you again oh no
Once again
Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
When hope begins to fade
A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love, purpose hard to find
Dear God, the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around, when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her and now I wish I'd stayed
Cause I'm lonely and I'm tired, I'm missing you again oh no
Once again
Makna lagu ini seorang manusia/umat yang merindukan keberadaan tuhan YME . Orang ini ingin memperbaiki dirinya dengan bertobat agar semua dodanya dapat terampuni dan mencari rahmat dari tuhan YME .
Cinta terhadap Orang Tua
Rasa cinta kasih yang dimiliki setiap anak untuk mencintai orang tua yang sudah membesarkannya dari kecil sampai besar dan sampai menjadi orang yang sukses dan berhasil guna lebih mendekatkan diri dan berbakti kepada orang tua .
Contoh lagu yang menggambarkannya :
EBIET G ADE TITIP RINDU BUAT AYAH
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa Benturan dan hempasan terpahat di keningmu Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras namun kau tetap tabah hm... meski nafasmu kadang tersengal mengikul beban yang makin sarat kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk hm... Namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar kau tetap setia
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu untuk menuai padi milik kita Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu untuk menuai padi milik kita Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar kau tetap setia
Makna lagu ini menceritakan perjuangan seorang orang tua yang yang rela melakukan segala sesuatunya untuk anaknya sampai ia harus bekerja keras membanting tulang hanya untuk membahagiakan anaknya . Jangan sampai mennyia – nyiakan apa yang sudah dilakukan oleh orang tua sesungguhnya itu semua dilakukan hanya untuk membuat anaknya bahagia .