Sunday, April 3, 2011

Seni Lukis

Apa itu seni ?? Seni adalah sesuatu yang memiliki nilai ataupun keindahan . Pada pembahasan kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang seni lukis .

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sesuatu kegiatan/pengembanggan yang lebih utuh dari menggambar .

Melukis adalah kegiatan mengolah objek/gambar dua dimensi atau permukaan dari objek/gambar tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu yang memiliki nilai keindahan. Media lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dll. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imajinasi/gambaran tertentu kepada media yang digunakan.

Sejarah seni lukis di Indonesia

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.

Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.

Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950-an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.

Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kotemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

Aliran seni lukis

Surrealisme

Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso .

Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.

Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Naturalisme

Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad-19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.

Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.

Ekspressionisme

Adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

Realisme

Di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.

Fauvisme

Adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern.

Pelukis terkenal Indonesia

· Affandi

· Agus Djaya

· Barli Sasmitawinata

· Basuku Abdullah

· Djoko Pekik

· Dullah

· Ferry Gabriel

· Hendra Gunawan

· Herry Dim

· Jeihan

· Kartika Affandi

· Lee Man Fong

· Mario Blanco

· Otto Djaya

· Popo Iskandar

· Raden Saleh

· S. Sudjojono

· Srihadi

· Sri Warso Wahono

· Trubus

· Atim Pekok

· E. Darpo. S

Monday, February 21, 2011

Hal-hal yang bia dilakukan dalam upaya menjaga/melestarikan/mempertahankan kebudayaan di Indonesia .

Hal-hal yang bia dilakukan dalam upaya menjaga/melestarikan/mempertahankan kebudayaan di Indonesia .

Akhir - akhir ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia baik itu dibidang pendidikan, perekonomian, agama, politik, sosial dan budaya . Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai permasalahan Kebudayaan di Indonesia .

Sebenarnya banyak sekali aneka ragam budaya dan kesenian Bangsa ini tapi keanekaragaman itu tidak dilestarikan ataupun dipertahankan melainkan dibiarkan begitu saja. Hanya orang – orang yang masih peduli dengan budaya bangsa yang tetap ingin budaya/keaslian bangsa itu tetap ada . Mungkin juga ini disebabkan oleh pengaruh budaya luar yang dianggap lebih baik daripada budaya bangsa sendiri ataupun dengan seiringnya waktu dan perkembangan teknologi. Pada saat Bangsa Indonesia tidak memperhatikan kebudayaannya moment tersebut dimanfaatkan oleh Negara lain untuk mengambil kebudayaan bangsa . contohnya saja Malaysia Negara tetangga bangsa Indonesia mengklaim lagu dan alat musik dari daerah di Indonesia. Kalo sudah begitu apa yang bisa dilakukan bangsa Indonesia ? yang bisa dilakukan hanyalah melakukan demo untuk merebutnya kembali . seharusnya kalo tidak ingin itu terjadi kita sebagai rakyat Indonesia berusaha sekuat tenga untuk menjag/melestarikan/ mempertahankan kebudayaan tersebut agar Negara lain tidak seenaknya mengklaim kebudayaan di Indonesia begitu saja. Banyak sekali hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga/melestarikan ataupun mempertahankan kebudayaan di Indonesia, misalnya :

1. Memperkenalkan kembali budaya Bangsa Indonesia kepada dunia.

2. Dalam mengadakan kegiatan hiburan, memasukkan unsur kebudayaan, misalnya acara resmi kita gunakan batik, saat pesta pernikahan memakai adat,dan menunjukkan tarian-tarian adat.

3. Di sekolah di adakan jam pelajaran pendidikan kewarganegaraan/pancasila agar siswa bisa mengenal keseluruhan dari Bangsanya. dan

4. Perlunya pembekalan tentang sikap asli orang indonesia yang ramah tamah,tutur kata yang baik, atau bisa di sebut pendidikan moral bangsa Indonesia.

5. Kenali seluruh kebudayaan kita

6. Budayakan kembali kebudayaan tersebut setelah mengenalnya.

Masyarakat kita cenderung hanya bisa berteriak setelah ada masalah seperti setelah ada Negara lain mengklaim budaya kita. Seharusnya kita mampu membuktikan bahwa kita mencintai kebudayaan kita dengan terus meng-eksplore nya, saya yakin DUNIA akan melihatnya dan mengakui bahwa budaya itu asli kepunyaan Bangsa Indonesia.

Itu sebagian cara yang bisa dlakukan menurut saya. Sebenarnya masih banyak lagi yang masih bisa kita lakukan dalam rangka menjaga/melestarikan ataupun mempertahankan kebudayaan di Indonesia.

Menganalisa Tipe Kepribadian masing – masing berdasarkan tipologi manusia

Menganalisa Tipe Kepribadian masing – masing berdasarkan tipologi manusia

Kali ini kita akan membahas mengenai tipologi manusia. Untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak yang mula – mula ditetapkan oleh Hippocrates - Galenus,

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian. Teori yang paling popular dan terus dikembangkan adalah teori Hipocrates- Galenus. Yang merupakan pengembangan dari teori Empedokretus.

Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa keempat tipe temperamen dasar itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam tubuh manusia :

1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)

2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)

3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)

4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)

Kemudian teori Hippocrates di sempurnakan kembali oleh Galenus yang mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu, dimana jika salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang.

Berpuluh tahun lamanya tipologi yunani yang bersifat filosofis ini berpengaruh luas sekali. Bahkan psikologi modern telah mengemukakan banyak saran baru mengenai penggolongan temperamen, tetapi tidak ada yang dapat menemukan penggolongan yang lebih bisa diterima seperti yang dikemukakan oleh Hippocrates dan Galenus.

Untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai sifat temperamen yang melekat dalam setiap cairan, berikut adalah gambaran dari penggolongan manusia berdasarkan keempat bentuk cairan tersebut antara lain :

1. Tipe Kepribadian Sanguinis (orang yang mempunyai banyak darah dalam tubuhnya)

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Orang Sanguine tidak pernah kehabisan kata-kata. Ia seringkali berbicara dahulu sebelum berpikir, tetapi sikapnya yang tulus dan terbuka itu membuat orang- orang tidak melawan atau menolak dia, sehingga mereka memberikan tanggapan terhadap perasaan hatinya. Cara hidupnya yang bebas (tidak terikat), yang temperamennya lebih pemalu merasa iri hati kepadanya. Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin. Perasaan dasar : riang,hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa.

2. Tipe Kepribadian Melancholis ( orang yang memiliki banyak empedu hitam/melankolis)

Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda – nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain. Perasaan dasar : sedih, ketakutan, hati-hati dalam bertindak, konsekuen , stabil jiwanya, mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku.

3. Tipe Kepribadian Choleris (orang yang memiliki banyak empedu kuning = koleri)

Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras. Perasaan dasar : kurang puas, gelisah, emosional, eksplosif, hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan serius.

4. Tipe Kepribadian Phlegmatis (orang yang memiliki banyak lendir/fregma)

Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah. Perasaan dasar : tenang, netral, tidak mudah emosional tidak mudah terharu, pasif, menjemukan, dan bersikap konservatif, tidak suka terburu-buru, tidak mudah dipengaruhi, setia, dingin, santai dan sabar.

Sesudah kita mulai memahami perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita, hal itu menyingkirkan tekanan dari hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat kepada perbedaan lainnya dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat setiap orang jadi seperti kita.

Setelah dilihat dari penjelasan yang dikemukakan oleh Hippocartes - Ganelus diatas menurut saya, saya tergolong orang yang bertipe kepribadian Sanguinis & Choleris karena lebih banyak kepribadian saya mengarah kepada kepribadian dengan tipe tersebut degan tipe kepribadian yang memiliki sifat/kelakuan tidak pernah kehabisan kata-kata jika sedang berbicara dengan orang lain terkadang berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu terkadang berbicara terlalu banyak, tidak mudah putus asa, mudah tersenyum ataupun tertawa yang cenderung masuk ke dalam tipe Sanguinis sedangakan pada tipe Choleris-nya memiliki sifat/kelakuan yang kurang puas dalam mengerjakan sesuatu, emosional (emosinya mudah terpancing), hidup penuh semangat, optimistis, mudah marah, suka mengatur, dan serius .

Tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki dua atau lebih tipe kepribadian karena setiap manusia memiliki tipe kepribadian yang beraneka ragam . Bagaimana dengan tipe kepribadian anda ?!

Tuesday, January 25, 2011

Kehidupan Kota dan Desa

Kehidupan Kota Dan Desa

Pengertian

Kota adalah suatu kawasan pemukiman yang didominasi oleh kumpulan rumah-rumah di dalam tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya namun kawasan perkotaan juga di gunakan untuk perkantoran.

Desa adalah suatu kawasan yang masih masih asri (belum rusak oleh manusia seperti adanya pabrik – pabrik yang bisa mencemari udara) dan permukimannya belum terlalu padat seperti di kota namun fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya masih sangat terbatas seperti sarana transportasi.

Ciri-ciri Masyarakat Kota

Masyarakat kota adalah masyarakat yang tinggal di daerah dekat dengan pusat pemerintahan. Masyarakat kota terdiri dari beragam suku dan kebanyakan biasanya pendatang dari desa.

Berikut ini merupakan ciri-ciri masyarakat kota.

1. Individual

Masyarakat kota memang individual. Mereka cenderung memikirkan urusannya sendiri dan enggan mencampuri urusan orang lain. Pergaulan di antara mereka pun terbatas dengan kelompok-kelompoknya sendiri, misalnya teman kantor, teman di klub tertentu, atau arisan. Jarang mereka terlihat mengobrol dengan tetangga sepanjang hari. Apalagi, bila mereka tinggal di perumahan elit.

2. Heterogen

Masyarakat kota terdiri dari beragam suku. Semuanya berkumpul menjadi satu kota dengan tujuan beragam, bekerja, kuliah, ikut saudara, dan lain-lain. Keanekaragaman inilah yang membuat masyarakat kota menjadi menarik. Bayangkan saja, bila suku Jawa bergaul dengan suku Sunda, Minang, Banjar, dan Betawi. Apa yang terjadi?

Tidak hanya keanekaragaman suku, namun juga keanekaragaman yang lain seperti tingkat pendidikan (masyarakat kota identik dengan masyarakat yang berpendidikan tinggi, namun yang tidak berpendidikan pun ada), agama, status sosial (mulai yang tidak memiliki apa-apa hingga memiliki segalanya semuanya tersedia di kota), dan karakter.

3. Daya Saing Tinggi

Biasanya, orang-orang melakukan urbanisasi atau perpindahanpenduduk dari desa ke kota untuk meningkatkan taraf hidup. Itu sebabnya tingkat persaingan di kota sangat tinggi, apapun bidang yang digeluti. Bahkan, untuk memenangkan kompetisi tersebut, seseorang kadang rela menghalalkan segala cara.

4. Profesi Beragam

Di kota, profesi penduduknya sangat beragam. Tentunya, profesi tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing, misalnya buruh pabrik, karyawan, PNS, penulis, motivator, pengamen, dan lai-lain. Di kota, semuanya bisa dijadikan profesi. Bahkan, mengemis pun adalah sebuah profesi.

5. Matrealistik

Sebagian besar masyarakat kota memang matrealistik. Hal tersebut dipengaruhi tingkat persaingan yang tinggi dan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan diperlukan pengorbanan yang besar.

6. Open Minded

Masyarakat kota terkenal dengan sikap mereka yang selalu terbuka terhadap segala macam jenis perubahan. Mereka juga masyarakat yang selalu aktif dan open minded. Itulah yang menyebabkan kota mengalami kemajuan yang signifikan.

Ciri-ciri Masyarakat Desa

Masyarakat desa memiliki ciri-ciri yang berkebalikan dengan masyarakat kota, yaitu sebagai berikut.

1. Gotong Royong

Di desa, kita akan menemukan masyarakat yang masih erat hubungan kekeluargaannya. Mereka suka bergotong royong dan saling membantu.

2. Homogen

Masyarakat desa biasanya terdiri dari satu atau dua suku. Kebanyakan mereka masih bersaudara satu sama lain.

3. Daya Saing Rendah

Karena sifat kekeluargaan tersebut, tidak ada keinginan bagi masyarakat desa untuk bersaing terlalu ketat. Mereka sangat menjunjung tinggi relasi atau hubungan dan menurut mereka persaingan yang ketat akan merusak hubungan kekeluargaan.

4. Profesi Sedikit dan Sejenis

Jenis profesi yang ada di desa tidak sebanyak di kota. Bila desa tersebut terletak di daerah pegunungan, bisa dipastikan bahwa profesi mereka sebagian besar adalah petani.