Thursday, November 29, 2012

Manusia


Manusia adalah makluk yang sangat sempurna,  dengan adanya otak dan hati yang ada didalam setiap insan manusia, semua menjadi begitu sempurna daripada mahkluk cipataan Tuhan yang lainnya. Kita mempunyai otak untuk  berfikir yang terbaik dan ketika otak kita salah, hati kita seharusnya berjalan dan membenarkannya. Sudah semestinya kita patut bersyukur kepada Tuhan atas karunianya yang telah diberikan kepada kita. Dalam melakukan sesuatu yang kecil tapi bernilai positif harus dilakukan sedini mungkin agar kita menjadi manusia yang berguna karena setiap tindakan yang kita lakukan akan menentukan sikap dan perilaku kita dimata setiap orang yang mengenal kita ataupun yang baru kita kenal. Kunci sukses seorang manusia adalah mereka yang mau mencoba, semangat dan tidak mudah putus asa.
Untuk menjadi seorang manusia yang sukses itu datangnya dari diri kita sendiri, walaupun faktor lingkungan juga mempengaruhi. Niat, usaha dan rasa pantang menyerah yang terpenting untuk menjadikan seseorang sukses dikemudian hari. Memang berat untuk melakukan itu semua,tetapi  kita harus berdiri teguh pada pendirian dan cita-cita kita supaya apa yang kita inginkan tercapai. Keberuntungan juga bisa terjadi faktor lain dalam mencapai sebuah kesuksesan, tetapi itu sama saja kita “ berjudi “ untuk mempertaruhkan kehidupan kita untuk menjadi apa yang kita inginkan. Banyak yang bilang “ mungkin bukan rezekinya “, itu benar tapi intinya kita harus tetap berusaha selama masih dijalan yang benar, karna percayalah semua akan indah pada waktunya.
Ketika saya  disuruh memilih antara warna hitam atau putih, saya  akan memilih warna abu-abu, kenapa? Karna  menjadi “ hitam “ saya tak mau, tetapi menjadi “ putih “ saya pun tak sanggup.  Mungkin  muncul dipertayaan anda, mengapa memilih warna abu-abu daripada putih? Anda coba banyangkan, putih adalah suci yang berarti sempurna (tanpa cacat), sedangkan manusia adalah makluk yang penuh  kesalahan dan dosa-dosa. Bahkan seorang ustadz sekalipun pernah melakukan dosa. Tapi untuk mencapai kesuksesaan, kita tidak membutuhkan itu, saya setuju bahwa manusia itu penuh dengan dosa dan kesalahan, tapi saya lebih setuju dengan bagaimana cara kita untuk menutup suatu kelemahan dengan kelebihan kita?  Karena kelebihan kita adalah yang akan mengangkat kepala kita tegak untuk melihat dunia ini.
Untuk menjadi yang terbaik dibutuhkan suatu kompetisi. Kompetisi yang jujur adalah yang terbaik, walaupun sampai menerima kekalahan. Yang terpenting adalah usaha untuk memenangkan kompetisi tersebut. Janganlah kamu melakukan kompetisi yang curang, karna akan membuat diri kita menjadi seorang “ pecundang “, hidupmu akan merasa tidak tenang karna perbuatan diri kalian sendiri. Intinya janganlah pernah untuk takut kalah atau takut salah, selama kita masih dijalan yang benar, tetapi ketika kita kalah atau salah, kita harus berani mengakuinya.
Manusia itu sangat baik, bahkan lebih baik dari dari seorang malaikat di surga sana tapi manusia itu juga sangat buruk, seburuk iblis di neraka. Sekarang tinggal kita memilih salah satu dari itu. Karna hidup adalah sebuah pilihan, sehingga kita bebas melakukan apa saja, tetapi ketika engkau telah memilih, janganlah pernah engkau menyesalinya. Ketika penyesalan datang, itu hanya membuat kita tambah parah, lebih baik kita berpikir bagaimana cara terbaik untuk memperbaiki kesalahan yang telah kita pilih. Jangan pernah mengaharapkan orang lain termasuk dengan manusia disekeliling anda, mengapa? Karna pada dasarnya manusia tidak akan mempedulikan yang ada disekelilingnya, tetapi tugas kita adalah bagaimana cara kita untuk membuat dunia lebih indah?

No comments: